Index Labels

Melatih Kesadaran Jiwa Seorang Muslim

. . Tidak ada komentar:

Ditulis oleh: Rahmalia A (Alumni PP Muwahidun-Pati 2015 || Mahasiswi Prodi Takmiliy LIPIA)

Bismillah

     Seorang ahli di bidang psikologi mengatakan bahwa kesadaran diri (self awareness) merupakan kemampuan individu untuk mengetahui apa yang dirasakan pada waktu tertentu dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat.

     Kesadaran diri merupakan sifat yang harus ditanamkan pada jiwa seorang muslim. Mulai dari kesadaran atas dirinya sendiri, kesadaran pada lingkungan dan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Lebih khususnya kesadaran visi, misi dan tujuan hidup di dunia, yaitu kesadaran bahwa diri ini adalah hamba milik Allah.
Untuk melatih kesadaran diri ini, dapat dilakukan dengan berbagai sarana seperti memperkuat hubungan dengan Allah, membaca dan menelaah buku-buku yang dapat meningkatkan kesadaran diri, mengatur waktu, dan hidup bermasyarakat.
Mengapa kita harus menanamkan rasa kesdaran diri? Karena kelak kita akan dihisab dan itu bersifat individual, setiap orang sibuk dengan amalnya masing-masing. Untuk mengumpulkan amal-amal kebaikan di dunia ini seseorang butuh jiwa yang responsibility (sadar) akan adanya hari hisab itu agar mampu mempersiapkan bekal sebaik mungkin.

     Kesadaran diri dapat menjadi sarana yang tepat untuk perubahan, baik perubahan diri maupun lingkungan. Pertama kali yang dilatih dan diperbaiki adalah hati, karena hati mempengaruhi baik buruknya perkataan, pikiran dan perilaku kita.

عن النعمان بن بشير رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: ((ألا وإن في الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله، وإذا فسدت فسد الجسد كله، ألا وهي القلب))؛ متفق عليه
 
Dari sahabat Nu'man bin Basyir Radhiyallahu 'anhuma berkata: "aku mendengar Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Apabila segumpal daging tersebut baik, (maka) baiklah seluruh tubuhnya. Dan apabila segumpal daging tersebut buruk, (maka) buruk lah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati."" [Muttafaq'Alaihi]

     Kesadaran diri juga merupakan sarana terbaik untuk memperbaiki realita dan mengatasi berbagai kesenjangan konsep ideal. Sehingga dapat meminimalisir problematika ummat yang terjadi sekarang ini untuk menjadi sebaik-baiknya ummat, seperti yang termaktub dalam surat Ali Imron ayat 110 :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah."

     Kesadaran diri juga mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam bersosialisasi dengan siapa dan apa saja yang ada disekitarnya. Karena orang yang berakhlaq baik adalah orang yang mengetahui dan sadar atas kesalahannya sendiri serta dengan mudah memaklumi kesalahan orang lain.

     Jadi, betapa pentingnya menanamkan akhlaq yang baik dalam hati dan jiwa seorang muslim guna tercapainya keberhasilan hidup di dunia maupun di akhirat. Tumpukan ilmu tak akan berarti jika pemiliknya tak memiliki adab dan akhlaq yang baik. Semoga Alloh memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan dijauhkan dari penyakit-penyakit hati.

Allahu a'lam bisshowaab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Popular Post