Index Labels

Penghambat Seorang Hamba

. . 1 komentar:
Ditulis oleh: Hamzah
 [Alumni PP Muwahidun Angkatan VI | Mahasiswa Program Syari'ah LIPIA Semester V]


     Nafsu adalah penghambat seorang hamba untuk sampai kepada Rabbnya, nafsu memutus perjalanan hati sehingga selamanya hati tak akan pernah sampai kepada-Nya, kecuali jika seorang hamba mampu mendidik nafsunya, mengalahkannya dan menyelisihinya.

     Dalam kasus ini, manusia terbagi menjadi dua, yaitu manusia yang kalah oleh nafsunya sehingga nafsu tersebut mengendalikannya dan membinasakannya, dan manusia yang berhasil mengalahkan nafsunya, sehingga nafsu tersebut tunduk padanya dan senantiasa mengikuti perintahnya. Orang yang mampu mengalahkan nafsunya dan mengendalikannya maka ia akan selamat, sedangkan orang yang kalah oleh nafsunya maka ia akan merugi dan binasa, Allah berfirman,

فَأَمَّا مَن طَغَىٰ ۝  وَءَاثَرَ ٱلۡحَیَوٰةَ ٱلدُّنۡیَا ۝  فَإِنَّ ٱلۡجَحِیمَ هِیَ ٱلۡمَأۡوَىٰ ۝  وَأَمَّا مَنۡ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفۡسَ عَنِ ٱلۡهَوَىٰ
          "Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya." (QS. An- Nazii'at : 37-40)

     Hati dan Nafsu

     Hati adalah pusat segala aktifitas seorang hamba, baik dan buruknya aktifitas seorang hamba bergantung pada hatinya, jika hatinya rusak dan buruk maka amalanpun akan rusak dan buruk, akan tetapi jika hati bersih dan baik maka amalanpun akan baik, Rasulullah bersabda,
   
"Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati." (HR. Bukhori)

     Sedangkan hati sendiri akan baik jika ia mengikuti perintah Allah  untuk takut kepada-Nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, ia yakin terhadap janji Allah dan ancamanNya. Sebaliknya, hati akan buruk jika mengikuti hawa nafsunya yang notabene selalu mengajak pada kesesatan dan keburukan dan mengutamakan kehidupan dunia. Jadi hati berada di antara dua pengaruh yang saling berlawanan ini, terkadang ia condong ke satu sisi dan terkadang ia condong ke sisi lainnya, oleh karena itulah ia dinamakan hati (القلب), karena ia sering terbolak-balik (التقلب) dan sering mengalami perubahan gagasan dan di sinilah letak ujian dan cobaan.

     Sifat-Sifat Nafsu

     Ada tiga sifat nafsu yang disebutkan Allah dalam Al-Qur'an, yaitu nafsu muthmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammarah bis suu'. Ketiga sifat dimiliki oleh nafsu manusia, tergantung bagaimana keadaan nafsu tersebut.

Pertama, nafsu muthmainnah

     Itulah nafsu yang tenang karena iman, amal soleh, dan ketaatan kepada Rabnya. Jika nafsu merasa tenang dan nyaman ketika mengingat Allah, senantiasa bertaubat kepadaNya, rindu bertemu denganNya dan senang jika dekat dengan Allah maka itulah nafsu muthmainnah, Allah berfirman,

"(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ar-Ra’du : 2)

     Orang yang memiliki nafsu ini maka kelak ketika ia meninggal, akan dikatakan kepadanya,
یَـٰۤأَیَّتُهَا ٱلنَّفۡسُ ٱلۡمُطۡمَئنَّةُ ۝  ٱرۡجِعِیۤ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِیَةً مَّرۡضِیَّةً
      "Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.” (QS. al-Fajr: 27-28)

Kedua, nafsu lawwamah

     Disebut nafsu lawwamah karena nafsu ini sering mencela orangnya disebabkan ia telah melakukan kesalahan, baik dosa besar, dosa kecil, atau meninggalkan perintah, baik yang sifatnya wajib atau anjuran.
Imam Hasan al-Bashri mengatakan, "Kamu tidaklah melihat orang mukmin kecuali dia selalu mencela nafsunya, dia berkata, 'Apa yang aku inginkan dari semua ini? Mengapa aku melakukan ini? Seharusnya aku melakukan yang lebih baik dari ini.', dan kalimat semisalnya."

Ketiga, nafsu ammarah bis suu'

     Itulah nafsu yang selalu mengajak pemiliknya untuk berbuat dosa, melakukan yang haram dan memotivasi pemiliknya untuk melakukan perbuatan hina. Sifat nafsu yang ini adalah sifat yang tercela dan merupakan tabiat nafsu. Seorang hamba tidak akan selamat dan terbebas dari keburukannya kecuali dengan taufik dari Allah. Allah berfirman,

۞ وَمَاۤ أُبَرِّئُ نَفۡسِیۤۚ إِنَّ ٱلنَّفۡسَ لَأمَّارَةُۢ بِٱلسُّوۤءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّیۤۚ إِنَّ رَبِّی غَفُورٌ رَّحِیمٌ
"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf: 53)

Allah juga berfirman,

 وَلَوۡلَا فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَیۡكُمۡ وَرَحۡمَتُهُۥ مَا زَكَىٰ مِنكُم مِّنۡ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ یُزَكِّی مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ سَمِیعٌ عَلِیمٌ
"Sekiranya kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya." (QS. An-Nur : 21)

Wallaahu a'lam bish showab.

1 komentar:

  1. merkur 3 - Merkur 3 - Merkur 3 online, merkur, best
    Merkur 3. Merkur 34C. The best Merkur 3 in Germany is Merkur 39C, 메리트 카지노 주소 with a higher head and shorter head. The 34C is similar to Merkur 34C, with the same head and a

    BalasHapus

Total Tayangan Halaman

Pengikut

Popular Post