Ditulis oleh: Khairil Amin (Mahasiswa prodi Ekonomi Syariah, LIPIA Jakarta)
Ba'da sholawat wa tasbih.
Akhi ukhti yang insyaallah dimuliakan Allah ta'ala...
Sudah kah kau berselawat kepada nabi Muhammad alaihi sholaatu wa salam?
Jika belum, maka tanyakan pada diri apa yang membuatmu menunda untuk berselawat kepadanya?
Apakah beliau alaihi sholatu wa salam tidak pantas mendapatkannya?
Mari sejenak kita tengok sekelumit perjuangan beliau alaihi sholaatu wa salam.
Pernah suatu hari saat tengah sholat di depan ka'bah, ada seorang kafir quraisy meletakkan ari-ari domba (plasenta) di atas punggung beliau ketika sujud, sahabat yang melihat tidak berani melawannya, beliau terus sujud sampai putrinya fatimah radiallahu anha menyingkirkan ari-ari tersebut dari punggung manusia paling mulia.
Ketika perang badar, saat kaum muslimin harus berhadapan dengan pasukan yang sangat besar, seribu orang melawan tiga ratus orang yang tidak ada persiapan untuk berperang. Malam harinya para sahabat terlelap tidur sedangkan nabi bangun kemudian sholat dan berdoa untuk kita.
اللهم انجس وعدك الذي وعدتني...
''Ya Allah, janjiMu kepadaku tolong Engkau tepati ''
Kemudian alaihi sholaatu wa salam melanjutkan
اللهم ان تهلك هذه الاصابة لن تعبد في الأرض عبد يوم...
''Ya Allah, jika kelompok ini kalah, hancur maka Engkau tidak akan lagi di sembah di muka bumi ini ''
Akhi ukhti...kita lihat sama-sama, jika saja Allah tidak melindungi agama ini, kita tidak akan kenal yang namanya islam. Tapi Allah menjaganya sampai saat ini.
Kemudian ketika perang uhud, beliau alaihi sholaatu wa salam rela berkorban demi tegaknya kalimat laailaahaillallah sampai sampai giginya patah, baju besinya membekas pada pipi , darah mengucur. Apakah masih tidak pantas kita berselawat kepadanya?
Padahal, kita yang paling bergantung pada beliau.
Ketika kita butuh pertolongan, syafa'at...kepada siapa kalau bukan pada beliau alaihi sholaatu wa salam?
Allah ta'ala berfirman:
(إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا)
[سورة اﻷحزاب 56]
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Maksud ayat adalah: Allah Ta’ala mengabarkan kepada para hamba-Nya tentang kedudukan mulia hamba dan Nabi-Nya (yaitu Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam-) di kedudukan tinggi nan mulia. Allah memuji Nabi-Nya di hadapan para malaikat yang didekatkan. Para malaikat pun bershalawat padanya. Kemudian Allah perintahkan pada makhluk di muka bumi untuk bershalawat dan mengucapkan salam pada beliau supaya menunjukkan berbagai pujian untuk beliau baik dari makhluk di langit (di atas), maupun di muka bumi (di bawah).” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karya Ibnu Katsir, 11: 210)
قال أبو العالية: معنى صلاة الله على نبيه ثناؤه عليه عند ملائكته، ومعنى صلاة الملائكة عليه الدعاء له بحصول الثناء والتعظيم.
Abu 'Aaliyah menjelaskan makna shalawat Allah kepada nabi Muhammad adalah pujian dari-Nya di depan para malaikat, dan makna shalawat malaikat kepada nabi Muhammad adalah adalah doa mereka kepada nabi agar beliau senantiasa mendapat pujian dari kemuliaan. (Subulussalam Syarah Bulughul Marom - Kitab Jami' - Bab dzikir dan doa)
Allah dan para malaikatNya saja senantiasa berselawat, lalu kita ini siapa?
Padahal Nabi pernah bersabda:
اَلْبَخِيْلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Orang pelit itu adalah orang yang ketika disebut namaku ia enggan bershalawat” (HR. Tirmidzi no. 3546, ia berkata hadits tersebut hasan shahih gharib).
Semoga Allah selalu menjaga keistiqomahan kita dalam mencintai baginda rasulullah alaihi sholaatu wa salam.
Semoga bermanfaat
Allahu a'lam bisshowaab
Allahu a'lam bisshowaab

Tidak ada komentar:
Posting Komentar