Ditulis oleh: Bintang Yudha A H (Alumni Ponpes Muwahidun| Mahasiswa Prodi I'dad LIPIA)
Berdakwah adalah tugas mulia dalam pandangan Allah SWT, sehingga Allah memberikam gelar khoiru ummah (sebaik-baik umat) kepada siapa saja yang mau berdakwah, kepada siapa saja yang mau menyambung tugas Rosulullah SAW untuk menyampaikan dakwah. Sebagaimana firman Allah ta'ala :
كنتم خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ … ﴿١١٠﴾
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali Imron 110)
Di dalam ayat tersebut terkandung dua hal : pertama, mulianya umat islam adalah dengan dakwah, kedua, eksistensi umat islam adalah dengan amar ma'ruf nahi munkar.
Lalu apakah jalan dakwah yang diambil oleh generasi milenial melalui media-media online juga bernilai pahala ?
Generasi milenial adalah kelompok demografis setelah generasi X, atau generasi yang lahir antara tahun 1980-2000 an. Bisa dikatakan generasi milenial adalah generasi muda masakini yang saat ini berusia di kisaran 15-34 tahun. Jalan dakwah yang ditempuh oleh generasi ini lebih cenderung menggunakan media-media online yang sangat mudah diakses oleh masyarakat luas.
Memberi manfaat baik itu berupa ilmu atau nasehat singkat baik melalui status di jejaring sosial maupun video adalah amal mulia, dan juga salah satu bentuk taqorrub ilallah yang berpahala -insyaAllah-
Namun ada yang perlu diperhatikan terkait dengan perbuatan ini, diantaranya :
1) Niat, ini sangat penting, dimama seseorang harus bisa menjaga niatnya untuke memyebarkan krbaikan tanpa ada niat pamer, ingin dipuji, atau demi mendapatkan banyak like.
2) Memastikan bahwa ilmu atau nasehat yang dibagikan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, terdapat dalil yang mendukung dari Al Quran, sunah, maupun perkataan sahabat.
3) Hendaknya tidak membuat konten yang bersinggungan dengan masalah yang terlalu rumit sehingga menimbulakan debat kusir yang tidak bermanfaat.
4) Menjaga akhlak mulia, walaupun dalam bentuk tulisan, hendaknya tetap memperhatikan sopan santun dan etika.
Wallahu a'alam wa shallallahu wa sallam 'ala nabiyinaa Muhammad

💪💪
BalasHapusNtaps
BalasHapus