Rasulullah SAW Sebagai Trendsetter
Di era globalisasi sekarang ini, di mana semua orang dapat mengakses informasi apapun hanya dengan terhubung internet. Begitu pula dengan hadirnya media sosial yang menyita banyak dari kehidupan nyata. Kita selalu disibukkan dengan sesuatu yang booming, sesuatu yang viral, sesuatu yang banyak menyita perhatian, kita sebut saja trend. Sering kita menyaksikan orang berbuat sesuatu hanya karena sesuatu itu sedang nge-trend. Biasanya trend itu berasal dari orang yang punya ketenaran di tv atau media sosial semacam facebook, twitter, instagram dan sebagainya, di mana orang tersebut dapat memamerkan apapun, di mana pun dan kapan pun. Orang yang membuat trend tersebut dinamakan trendsetter.
Ironisnya, banyak dari umat muslim yang ikut-ikutan meniru atau melakukan yang sedang nge-trend padahal trend tersebut menyelisihi hukum dan syariat Islam. Terlebih lagi jika trend tersebut datang dari orang kafir non muslim. Seperti trend merayakan hari spesial orang kafir dan semacamnya. Orang-orang seperti ini tidak mengindahkan perkataan Rasulullah SAW dalam haditsnya:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنهُم
“Barang siapa yang meniru suatu kaum, maka dia termasuk dari mereka.”
Sebagai umat muslim tentu kita mempunyai panutan. Kita mempunyai sosok yang selalu menjadi trendsetter. Ya, siapa lagi kalau bukan orang yang membawa ajaran Islam yang mulia ini, manusia terbaik yang pernah Allah SWT ciptakan, yaitu Muhammad Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Beliaulah yang sepantasnya kita jadikan sumber trend kita sehari-hari. Dan jika kita berbicara soal trend Rasulullah maka itu adalah sunah-sunahnya dari perkataan, perbuatan, dan sifat beliau. Allah SWT berfirman:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (٢١)
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Surat Al Ahzab:21]
Namun apa yang terjadi sekarang ini sungguh sangat memprihatinkan. Banyak dari umat muslim yang melupakan sunah-sunah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan lebih memilih melakukan trend yang tidak ada ajarannya sama sekali di dalam Islam. Itu semua karena bodohnya umat Islam terhadap agamanya sendiri. Bodohnya umat Islam karena tidak mau mempelajari Al Quran dan As Sunnah yang menjadi sumber ajaran agama Islam.
Kita lihat saja saat ini orang-orang selalu disibukkan dengan sesuatu yang viral dari media sosial. Hampir dari semua aspek kehidupan dibahas di dalamnya. Sehingga banyak kaum muslimin yang awam, tersesat melakukan hal yang menyelisihi syariat Islam, baik dari segi mode berpakaian, pola hidup, pola makan, bahkan dari segi ibadah.
Contoh kecil dalam hal berpakaian, khususnya sering terjadi di antara wanita. Pernah ada trend wanita berhijab namun baju dan celananya ketat. Ini sunnguh berlawanan dengan trend yang diajarkan Rasulullah SAW bahwa wanita dilarang tabarruj, karena ini merupakan cara berpakaian jahiliyah. Kemudian yang terjadi di antara para lelaki dalam hal model rambut. Sekarang sedang viral mode potongan rambut undercut yang dicukur tipis bagian bawah dan membiarkan bagian atas tetap panjang. Ini juga menyelisihi trend sunah Rasulullah yang mana beliau melarang para lelaki untuk qoza’. Rasul mengajarkan agar rambut dicukur merata atau membiarkannya panjang merata.
Dalam hal pola makan, sekarang sedang ngetren cara-cara khusus kiat untuk diet yang diviralkan para artis dan seleb. Kenapa harus mengikuti cara mereka padahal pola makan yang terbaik sudah diajarkan dari 14 abad silam? Rasulullah itu makan ketika lapar, dan ketika makan beliau berhenti sebelum kenyang, dengan takaran sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air, dan sepertiga untuk udara. Pola makan seperti ini sudah dibuktikan oleh para ilmuwan merupakan pola makan terbaik. Kemudian dalam hal etika makan, Rasulullah telah menjelaskan dan mengajarkannya dalam banyak haditsnya, dari mulai tidak mencaci makanan yang tidak disukai, berdoa sebelum makan, hinnga menjilati jari-jari setelah makan. Bukannya malah berfoto ria sebelum makan, atau memfoto makanannya seperti yang dilakukan oleh alay-alay zaman sekarang.
Kemudian dalam hal bertutur kata. Sekarang banyak sekali orang mencari sensasi dengan bertutur kata di depan publik atau menuliskan sesuatu yang kontroversial hanya untuk ketenaran semata. Sering kita jumpai pula orang beradu omongan, beradu argumen, berdebat tanpa ilmu sampai berkata kasar di media sosial hanya dalam hal sepele maupun hal serius yang menyangkut keyakinan dalam hal beragama. Tren seperti ini sungguh menyimpang dari yang diajarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Bukankah beliau mengajarkan kita untuk berkata yang baik dan sopan, mengajarkan kita agar menjauhi perdebatan yang tidak penting?
Itulah beberapa contoh perbandingan antara trend zaman sekarang dengan trend Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Memang ironis melihat keadaan umat muslim sekarang ini yang meninggalkan trend sunnah yang telah beliau ajarkan. Namun sunnah Rasulullah akan tetap ada terus menerus hingga akhir zaman. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang selalu berusaha menghidupkan sunnahnya.
Wallahu a’lam.
Ditulis oleh: Fatih Rizqi (Mahasiswa Universitas Islam Madinah) Alumni Ponpes Muwahidun 2014
Label:
Artikel
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Popular Post
-
Oleh : Fatih Rizqi (Sekretaris Konsulat) Kufur merupakan perkara yang sangat berbahaya dan harus dihindari oleh semua muslim, karena ku...
-
Oleh: Nur Farid Khoiruddin (Alumni 2014 PP Muwahidun - Mahasiswa Majmaah University, Prodi Dirasat Islamiyah, Kerajaan Saudi Arabia) ...
-
Ditulis oleh: Hamzah [Alumni PP Muwahidun Angkatan VI | Mahasiswa Program Syari'ah LIPIA Semester V] Nafsu adalah pengham...
-
Ditulis oleh : Ibnu Sarmadi (alumni Ponpes Muwahidun 2015|Mahasiswa I'dad Lughowiy LIPIA) Bismillah, Segala puji kita panjatka...
-
Ditulis oleh: Aminuddin Mahmud (Mahasiswa UI Madinah - Alumni PP Muwahidun Pati) Bismillah... Tawakal adalah kesungguhan hati dalam ...
-
Jakarta, 13 September 2019 - Kabar Komisariat LIPIA | Melanjutkan studi dengan beasiswa penuh adalah dambaan dan keinginan banyak or...
-
Jakarta, 08 Oktober 2016 - KabarKonsulat | Melanjutkan studi dengan beasiswa menjadi impian bagi kebanyakan penunut ilmu. Apalagi bea...
-
Jakarta, 3 Desember 16 | KabarKonsulat – Ponpes Muwahidun, sebuah lembaga pendidikan yang bercita-cita untuk mencetak kader ulama yang be...
-
Kabar Alumni|Jakarta,15 Maret 2017 - Alhamdulillah, segala puji bagi allah yang telah mengatur kehidupan dengan begitu indahnya. Sehingga ...
-
Oleh : Kabid Dakwah Konsulat Muwahidun LIPIA Salah satu prestasi besar yang dicapai kholifah Umar bin Khottob - rodhiyallaahu ‘...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar