Ditulis oleh: Bintang Yudha A
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ
الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
وَالْمَلاَئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي
الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي
الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا
عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ
الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
Artinya :
“Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang
menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang
benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”[Al-Baqoroh 177]
Iman dengan hari akhir atau hari kiamat adalah yakin dengan
sebenar-benarnya, dan membenarkan semua hal yang berkaitan dengan hari kiamat, sebagaimana yang telah tertulis dalam Al-Quran
maupun yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang apa saja yang akan terjadi setelah seorang
hamba meninggal. Lalu apa saja yang akan terjadi setelah hari kematian itu tiba? Berikut adalah beberapa
uraian singkat mengenai apa saja yang akan dialami semua umat manusia setelah kematian:
1. Fitnah Kubur
Yaitu pertanyaan yang diajukan kepada mayat ketika sudah dikubur tentang
Rabbnya, agamanya dan nabinya. Allah akan meneguhkan orang-orang yang beriman
dengan kata-kata yang mantap. Ia akan menjawab pertanyaan itu dengan tegas dan
penuh keyakinan. Sedangkan orang kafir dan munafik akan menjawab pertanyaan itu
dengan penuh kebimbangan.
2. Adzab Kubur
Adzab
kubur diperuntukkan bagi orang-orang dhalim, yakni orang-orang munafik dan
orang-orang kafir, seperti dalam firmanNya:
... وَلَوۡ
تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّـٰلِمُونَ فِى غَمَرَٲتِ ٱلۡمَوۡتِ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ
بَاسِطُوٓاْ أَيۡدِيهِمۡ أَخۡرِجُوٓاْ أَنفُسَڪُمُۖ ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ
ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَكُنتُمۡ عَنۡ
ءَايَـٰتِهِۦ تَسۡتَكۡبِرُونَ (٩٣(
Artinya
: “… Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang
zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat
memukul dengan tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini
kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadp ayat-ayatNya” [Al-An’am : 93]
3. Nikmat Kubur
Adapun
nikmat kubur diperuntukkan bagi orang-orang mukmin yang jujur. Hal ini
dijelaskan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firmanNya:
إِنَّ
ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَـٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ
ٱلۡمَلَـٰٓٮِٕڪَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ
بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمۡ تُوعَدُونَ (٣٠(
Artinya
: “Sesungguhnya orang-orang yang
mengatakan, “Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan), “Janganlah
kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih ; dan gembirakanlah mereka
dengan (memperoleh) Surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” [Fushilat : 30]
4. Hari Kebangkitan
Hari Kiamat pasti terjadi, akan tetapi tidak ada seorang
manusia maupun malaikat yang tahu kapan terjadinya. Itulah keyakinan yang harus
tertanam kuat dalam hati setiap muslim.
Yaumul ba’ts atau hari kebangkitan, Inilah hari dimana semua umat manusia dibangkitkan kembali setelah menunggu lama di alam kubur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahu umatnya bahwasanya mereka akan dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan, lalu dikumpulkan di padang Mahsyar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Yaumul ba’ts atau hari kebangkitan, Inilah hari dimana semua umat manusia dibangkitkan kembali setelah menunggu lama di alam kubur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahu umatnya bahwasanya mereka akan dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan, lalu dikumpulkan di padang Mahsyar. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ
تُحْشَرُوْنَ إِلَى اللهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً
“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan
dikumpulkan menuju Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak
berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan
oleh al-Bukhari, no. 3349 dan Muslim, no. 2860, dari sahabat ‘Abdullah ibnu
‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma).
‘Aisyah radhiyallahu
‘anha bertanya, “Apakah laki-laki dan wanita saling melihat satu sama
lain?” Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab:
اَلأَمْرُ
أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ
“Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar melihat satu sama lain.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102).
5.
Yaumul Hasyr
Manusia dibangkitkan dengan berusia 33 tahun
(sebagaimana dalam riwayat Muslim), dan hamba Allah yang pertama kali bangkit
dan keluar dari kuburnya adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (sebagaimana dalam hadis riwayat
Muslim). Kemudian manusia digiring ke padang mahsyar, sebagaimana
telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa manusia pada saat
itu dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak
berpakaian, dan belum dikhitan. Mereka sibuk mementingkan amalan-amalan mereka
di dunia. Di tempat itu manusia akan mengalami kesengsaraan yang luar biasa. Bagaimana
tidak? Pada saat itu matahari didekatkan satu mil di atas kepala mereka. Di
tengah suasana yang panas itu, ada sekelompok manusia yang beruntung dan
berbahagia karena mendapat naungan Allah. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Ada tujuh orang yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada hari yang
tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang ‘adil, pemuda yang
tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya terikat dengan
masjid, dua orang yang cinta karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah
pun karena-Nya, seorang yang diajak mesum oleh wanita yang berkududukan dan
cantik lalu ia mengatakan “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seorang yang
bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya dan seorang yang mengingat
Allah di tempat yang sepi, lalu kedua matanya berlinangan air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada pula amalan lain yang dapat mendatangkan bantuan
dan naungan Allah, yaitu: sedekah, membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran,
serta memudahkan orang yang kesulitan.
Inilah
gambaran sederhana mengenai hari kiamat. Dalam kitab Al Burhan Fii Masailil
Iman karangan Ustad Abdul Wahid Hasyim dijelaskan, setelah dikumpulkanya manusia di padang mahsyar akan terjadi
pembagian catatan amal, hisab atau perhitungan amal, mizan atau penimbangan, telaga,
jembatan, syafaat, surga, dan neraka serta apa yang telah Allah SWT persiapkan
untuk penduduk surga dan neraka. Pembahasan mengenai hari kiamat memang menjadi
salah satu bahasan yang menarik, karena bisa jadi kabar mengenai hari kiamat
ini menjadi kabar baik dan kabar buruk. Kabar baik untuk orang mukmin, juga
kabar buruk untuk orang kafir dan munafik.
Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar