Ditulis oleh: Aminuddiin Mahmud
Syirik
adalah dosa yang paling besar, maka
tiap-tiap mukmin wajib
takut dari syirik dan wajib memahami perkara ini agar tidak terjerumus ke
dalamnya. Karena
syirik adalah satu-satunya dosa yang tidak diampuni Allah, kecuali dengan taubat sebelum meninggal. Sebagaimana dalam firman
Allah dalam Alquran surat An-Nisa : 116
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدً
“Sesungguhnya Allah
tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni
dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa
yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya.”
Adapun syirik yang biasa dilakukan
oleh hampir seluruh umat manusia, adalah berdoa kepada selain Allah. Misalnya kepada
dewa-dewa, malikat, jin, orang-orang yang telah mati dan sebagainya. Hal ini karena orang yang batinnya tercemar dengan keyakinan syirik
mereka lebih mantap berdoa kepada selain Allah daripada berdoa kepada Allah. Mereka
merasa akan berhasil dan dipenuhi hajat(kebutuhan)nya kalau sudah melakukan ritual berdoa kepada selain
Allah, baik secara langsung atau dengan wasilah(perantara). Padahal apa yang mereka lakukan
(memohon kepada selain Allah) itu lemah
(tidak berguna) dan tidak mampu memberi yang mereka minta. Maka dari itu
Allah memperingatkan bahwa apa saja yang mereka berdoa kepadanya itu sebenarnya
adalah syaitan yang akan menyesatkan mereka. Sebagaiman firman Allah dalam
surat An-Nisa : 117
إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا وَإِنْ يَدْعُونَ إِلَّا
شَيْطَانًا مَرِيدًا
“Yang mereka sembah
selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala
itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka”
Dosa syirik adalah satu-satunya
dosa yang akan menghapus semua pahala dan amal sholeh. Orang-orang Islam
yang melakukan amal-amal sholeh seperti sholat, zakat, puasa, haji, infaq fii
sabilillah dan lain sebagainya sekalipun sedikit jumlahnya, akan hancur lebur
tidak ada nilainya sedikit pun di sisi Allah, bila mereka yang melakukan syirik
akbar (besar). Sebagaimana firman Allah dalam surat Az-Zumar ayat 65 :
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ
لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan sesungguhnya
telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: "Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu
termasuk orang-orang yang merugi.”
Sebaliknya orang-orang Islam
yang banyak melakukan dosa, sekalipun
tidak terhitung jumlah dan macamnya bagaikan pasir di tepi pantai tapi mereka
tidak melakukan
syirik akbar, maka
Allah akan memasukkannya ke dalam surga.
Oleh karena demikian
besarnya bahaya syirik dan berakibat fatal bagi orang yang melakukanya, maka
rasulallah memperingatkan umatnya agar berhati-hati terhadap syirik dan menjauhkan diri dari melakukan perbuatan
yang berindikasi dan
membawa kita menuju kepada kesyirikan, seremeh apapun
perbuatan itu. Beliau Shallallahu’alaihi wa
sallam melarang umatnya melakukan perbuatan yang bisa melapangkan jalan menuju
kesyirikan. Adapun perkataan dan perbuatan yang dapat menyebabkan orang
terjerumus kedalam syirik yang dilarang oleh Rasulallah SAW antara lain sebagai
berikut:
1.
Rasulallah Shallallahu’alaihi wa sallam
melarang mengucapkan kalimat yang dapat dipahami seolah kalimat tersebut menyamakan
Allah dengan makhluk-Nya. Misalnya “Apa yang dikehendaki Allah dan engkau
kehendaki“. Kalimat ini diperintahkan diganti “Apa yang Allah kehendaki kemudian
engkau kehendaki.” Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhori, Nasai, Ibnu
Majah dan Ibnu Abi Syaibah. Karena konjungsi “dan” (dalam bahasa arab و ) digunakan untuk menyebutkan dua hal yang
kedudukan kalimatnya setara. Berbeda dengan konjungsi “kemudian” (dalam bahasa
arab ثم ) karena kata ini membawa makna dua
hal yang berurutan dan tidak sama.
2.
Rasulallah Shallallahu’alaihi wa sallam
melarang sholat di kuburan atau sholat menghadap kuburan. Karena dapat membuka jalan menuju
kesyirikan. Yaitu dengan
menjadikan pelaku merasa tenang dan mendapat berkah. Imam Muslim, Abu Dawud, Turmudzi dan
Nasai meriwayatkan dari Abi Marsad dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam: “Janganlah
kalian sholat menghadap kuburan”
3.
Melarang membangun kuburan, seperti
membuat bingkai adonan semen di atas kuburan, menyusun batu-batu yang dibentuk
(dalam bahasa jawa disebut kijing). Apalagi membuat rumah-rumahan di
atas kubur. Semua ini adalah perbuatan mengagung-agungkan (berlebihan kepada) orang
yang telah mati. Dan hal ini akan menjerumuskan orang berbuat syirik seperti
dijadikannya tempat minta berkah, syafa’at dan mengabulkan hajat. Imam Ahmad, Muslim,
Nasai, Abu Dawud dan Tirmidzi meriwayatkan hadits dari sahabat Jabir bin ‘Abdullah:
“Rasulallah SAW melarang membingkai
kuburan dengan adonan semen, menulis
di atasnya dan membangun kubur”.
Wallahu
A’lam.red

Tidak ada komentar:
Posting Komentar