Disusun oleh: Bid.RPK (Riset dan Pengembangan Keilmuan)
Bismillahirrohmanirrohiim..
Alhamdulillah washolatu wassalaamu 'ala Rasulillah shallallahu 'alaihi wa aalihi wa sallam
Allah berfirman di dalam Al Quran:
((... إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين)) [Al Baqarah: 222]
Sebuah ayat yang ringkas dan jelas untuk dipahami. Dalam ayat ini terkandung beberapa poin penting yang sering kali kita lalaikan bahkan kita sepelekan.
Yang pertama terkait kata "تواب" yang Allah sandingkan dengan kata "متطهر". Mengapa Allah ikutkan kata taubat dengan bersuci? Apakah ada kesamaan diantara keduanya? Iya, taubat dan bersuci adalah hal yang sama secara makna. Dan karena keduanya adalah fasiltas yang Allah berikan kepada makhluk-Nya untuk bersuci. Taubat adalah membersihakan diri dari segala kemaksiatan yang pernah dilakukan sebelumnya. Sedangka thoharah adalah membersihkan diri dari segala bentuk hadats (besar maupun kecil), najis (mugholadhoh ataupun mukhoffafah).
Kedua adalah penggunaan kata "تواب" yang berarti orang yang suka bertaubat (melakukannya berkali-kali). Kenapa bukan "تائب" yang berarti orang yang beraubat. Apabila kita perhatikan arti dari kedua kata di atas yang mana asal kata keduanya sama yaitu "تاب" memiliki makna yang berbeda. Hal tersebut karena bentuk kata "تواب" merupakan shigot mubalaghoh yang fungsinya untuk melebih-lebihkan makna dari satu kata (dalam Bahasa Indonesia disebut hiperbola). Sehingga diperoleh lah makna seperti di atas. Makna inilah yang sering dilupakan kita manusia yang penuh dengan kelalaian.
Contohnya adalah apabila kita melakukan suatu kemaksiatan, dan alhamdulillah kemudian kita bertaubat. Namun karena manusia diciptakan dengan penuh kekurangan, maka jatuhlah dia di lubang yang sama, melakukan kemaksiatan yang sama pula. Sehingga posisi ini dijadikan senjata oleh syaitan dalam menghasut manusia untuk tidak bertaubat dengan akal-akalan syaitan "besok pun kamu lakukan kesalahan ini lagi, besok saja lah taubatnya".
Jadi pada titik ini lah kata "تواب" menjelaskan kepada kita bahwa Allah membolehkan bahkan mecintai hamba-hamba-Nya yang selalu bertaubat kepada-Nya ketika melakukan kesalahan sekecil apapun. Karena sejatinya manusia bukanlah makhluk yang terbebas dari kesalahan.
Wahai ikhwah... maka dari itu, marilah kita selalu tingkatkan nilai ketaqwaan kita kepada Allah, dan selalu bertaubat kepada-Nya. Karena pintu taubat-Nya selalu terbuka untuk siapa saja yang mau bertaubat.
wallahu a'lam bisshowaab.
**[dengan sedikit perubahan]
Total Tayangan Halaman
Pengikut
Popular Post
-
Oleh : Fatih Rizqi (Sekretaris Konsulat) Kufur merupakan perkara yang sangat berbahaya dan harus dihindari oleh semua muslim, karena ku...
-
Oleh: Nur Farid Khoiruddin (Alumni 2014 PP Muwahidun - Mahasiswa Majmaah University, Prodi Dirasat Islamiyah, Kerajaan Saudi Arabia) ...
-
Ditulis oleh: Hamzah [Alumni PP Muwahidun Angkatan VI | Mahasiswa Program Syari'ah LIPIA Semester V] Nafsu adalah pengham...
-
Ditulis oleh : Ibnu Sarmadi (alumni Ponpes Muwahidun 2015|Mahasiswa I'dad Lughowiy LIPIA) Bismillah, Segala puji kita panjatka...
-
Ditulis oleh: Aminuddin Mahmud (Mahasiswa UI Madinah - Alumni PP Muwahidun Pati) Bismillah... Tawakal adalah kesungguhan hati dalam ...
-
Jakarta, 13 September 2019 - Kabar Komisariat LIPIA | Melanjutkan studi dengan beasiswa penuh adalah dambaan dan keinginan banyak or...
-
Jakarta, 08 Oktober 2016 - KabarKonsulat | Melanjutkan studi dengan beasiswa menjadi impian bagi kebanyakan penunut ilmu. Apalagi bea...
-
Jakarta, 3 Desember 16 | KabarKonsulat – Ponpes Muwahidun, sebuah lembaga pendidikan yang bercita-cita untuk mencetak kader ulama yang be...
-
Kabar Alumni|Jakarta,15 Maret 2017 - Alhamdulillah, segala puji bagi allah yang telah mengatur kehidupan dengan begitu indahnya. Sehingga ...
-
Oleh : Kabid Dakwah Konsulat Muwahidun LIPIA Salah satu prestasi besar yang dicapai kholifah Umar bin Khottob - rodhiyallaahu ‘...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar